Rachel (Nirina Zubir)
adalah gadis yang tomboy, enerjik, berpenampilan cuek dan penuh
inisiatif. Rachel hidup dipegunungan Puncak yang asri, dan meskipun
bukan orang terkaya didaerahnya, Rachel hidup dengan bahagia bersama
sahabatnya sejak kecil, Farel (Irwansyah).
Kegiatan mereka sehari-hari diisi dengan kebanyakan bermain bola
basket, kegiatan yang mereka sangat nikmati sejak kecil. Mereka juga
membuat sebuah rumah pohon, dimana Rachel pernah diam-diam mengukir
sesuatu pada pohonnya. Farel tidak pernah tahu apa yang Rachel ukir
disana.
Suatu hari ditoko buku, Farrel secara tidak sengaja bertemu dengan Luna (Acha Septriasa),
gadis cantik, feminin dan lembut. Farel seketika jatuh cinta pada Luna
dan meskipun pertemuan mereka berlangsung canggung, Luna setuju untuk
bertemu dengan Farel lagi. Farel mengharapkan bantuan dari Rachel untuk
meluluhkan hati Luna, namun Rachel merasakan sesuatu yang tidak pernah
ia rasakan sebelumnya, yaitu rasa cemburu. Meskipun begitu demi nama
sahabat, Rachel setuju untuk membuat rencana-rencana untuk meluluhkan
hati Luna.Rencana-rencana mereka pun berhasilLuna semakin luluh hatinya dan semakin menyukai Farel, tapi membuat
Rachel semakin terluka. Lambat laun, Rachel mengubah penampilannya. Ia
mencoba memakai
dress seperti Luna, dan memakai berbagai macam aksesoris seperti anting-anting dan gelang, dan memakai
make-up.
Farel pun menyadari perubahan dari Rachel, namun bukannya tertarik pada
Rachel seperti yang diharapkannya, Farel malah merasa bahwa Rachel
menjadi aneh dan telah berubah. Rachel, semakin terluka, berpura-pura
meyakinkan Farrel bahwa ia tetaplah Rachael yang dulu dan tidak berubah.
Hari demi hari berlalu dan Farrel bersama Lunna kian dekat. Rachael jadi sangat jarang bertemu Farrel,
let alone
untuk bermain basket bersama. Farrel pun mengajak Lunna untuk berperahu
didanau, namun perahu mereka oleng dan mereka terjatuh. Farrel yang
merasa semuanya lucu tertawa, tapi berhenti ketika ia sadar bahwa Lunna
menggigil tidak berhenti. Farrel pun sadar bahwa Lunna sebenarnya sedang
sakit. Ditempat lain, Rachael yang sendirian dengan kesal menusuk-nusuk
tanah dengan sebilah pisau, bahkan juga menusuk bola basket dari tim
yang sedang bermain sampai kempes.
Dihari lain, Farrel sedang bersama Lunna disebuah taman. Rachael
melihat mereka berjauhan dan mendapati Farrel berciuman dengan Lunna,
menghancurkan hatinya seutuhnya dan membuat ia berlari tak tentu arah.
Yang Rachael tidak tahu adalah, bahwa saat berciuman dengan Farrel,
Lunna memuntahkan darah dari mulutnya, dan harus segera dirawat dirumah
sakit. Rachael yang berlari tanpa tujuan, jatuh disekitar lereng gunung
kearah jurang dan dikirim pula kerumah sakit yang sama dengan Lunna.
Rachael pun mengetahui kenyataan pahit bahwa kakinya harus segera
diamputasi karena bisa membahayakan hidupnya.
Farrel setiap hari menjenguk Lunna dan Rachael dirumah sakit, namun
Rachael sadar bahwa ia hanya menjenguknya sesekali dan lebih sering
menjenguk Lunna. Rachael menjadi semakin marah pada Farrel, namun
Rachael dan Farrel menyadari bahwa Lunna sakit parah dan benar-benar
membutuhkan donor hati agar bisa bertahan hidup. Ayah Lunna, Adam (Ari Sihasale)
dan Farrel berusaha mencari donor kesana kemari tapi tidak berhasil
mendapatkannya. Waktu Lunna pun semakin tipis dan Lunna pun mendekati
kematiannya.
Farrel lalu diperlihatkan berjalan kesebuah pemakaman menuju sebuah makam yang masih baru, dan disebuah
twist
cerita dilihatkan kalau itu adalah makam Rachael, bukan Lunna yang tadi
sekarat. Ternyata Rachael mendonorkan hatinya kepada Lunna, bukan untuk
menyelamatkan nyawa Lunna yang sangat ia benci karena mencuri Farrel
darinya, tapi agar dia bisa terus hidup ditubuh Lunna sebagai hati yang
memikirkan dan mencintai Farrel sampai mati. Rachael juga meninggalkan
pesan agar Farrel melihat kerumah pohon mereka, tempat Rachael kecil
mengukir sesuatu di awal film.
Farrel, telah menikah dengan Lunna dan memiliki anak, pergi ketempat
mereka biasa bermain basket dan naik keatas rumah pohon. Disanalah
Farrel menyadari bahwa Rachael pernah mengukir "Rachael love Farrel",
dan ia pun menyadari betapa Rachael mencintainya sejak ia kecil. Farrel
pun menangis keras dirumah pohon itu karena keterlambatannya menyadari
ketulusan hati Rachael padanya.